Jumat, 22 Januari 2010

Opini:Don't be remaja Cu-X

Don't Be Remaja Cu-X

Lagi-lagi masalah! Dari mulai tawuran antar pelajar sampe masalah korupsi para pejabat pemerintahan. Semua masalah tak terselesaikan. Of course semua masalah itu butuh penyelesaian. Sekecil apapun masalah,tapi kalau dibiarkan begitu aja,bisa merambat en menjadi masalah besar kalo gak cepat-cepat ditanggulangi. Truz,kita sebagai remaja,khususnya remaja muslim gimana cara menanggapinya?
Jangan sampai masyarakat menuduh remaja itu adalah sosok yang bandel ,susah diatur,trouble maker,de el el. Kita sebagai remaja muslim mesti menghapus semua tuduhan itu dari benak masyarakat pada umumnya. Menurut para pemerhati sosia,remaja itu dibagi menjadi tiga golongan (golongan sesat,tersesat dan menyesatkan! hehe). Ga dink,diantaranya:
  • Remaja yang berperan sebagai 'aktor'.
Yupz! Ini dia para lakon yang berperan penuh 'n aktif di lingkungan sosial. Merekalah yang begitu take care terhadap masalah-masalah sosial disekitarnya. Apakah itu dengan kegiatan-kegiatan sosial seperti baksos,bergabung dengan organisasi-organisasi sosial disekitarnya,dll.
Yang jelas,remaja tipe ini begitu perduli dan mau memikirkan cara-cara menyelesaikan masalah-masalah sosial disekitarnya,dan ikut berperan dalam menyelesaikannya. Ga melulu hanya memikirkan urusannya sendiri.
  • Remaja 'spektator' alias penonton para aktor yang berperan.
Remaja yang hanya ngikutin arus. Yang dilakuinnya cuma berdiam diri,menonton para aktor yang beperan. Mengeluh dan mengumpat saat para aktor kesulitan en dalam bahaya,dan bertepuk tangan saat aktor berhasil menyelesaikan perannya.
  • Remaja penghambat,yang menghambat peran para aktor.
Yang mereka lakukan adalah menghalangi peran para aktor,mencaci maki saat para aktor berusaha sekuat tenaga bangkit demi menyelesaikan perannya dan mengumpat saat para aktor berjuang untuk memberikan kontribusi bagi penyelesaian masalah yang tak kunjung selesai.

Nah,sobat tidak semua remaja itu urakan or trouble maker,kan? Tenang,cuma segelintir aja kok. Sekarang tinggal kitanya aja yang memilih,mau jadi aktor,penghambat ato cuma penonton? Kalo jadi aktor,apa antagonis ato protagonis?
Yoyoy,life is about choise! Tapi yang pasti remaja muslim akan tau pilihan yang terbaik.
wallahu'alam.

(diolah dari permAta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar